Model Gaun

Model Gaun

Kamis, 06 Mei 2010

Langkah-langkah Membuat Gaun

1. Membuat Pola Gaun
2. Membeli bahan-bahan gaun
Tips cara membeli bahan utama gaun :
* Pilihlah kain yang melangsai (Jatuh) sehingga gaun terlihat indah
* Pilihlah motif kain sesuai dengan selera anda
* Telitilah dalam memilih bahan utama gaun,jangan sampai ada yang rusak
* Terakhir, pilihlah kain yang bersih
3. Memotong bahan
4. Membeli bahan pelengkap gaun, antara lain :
* Resleting
* Benang (sesuai warna gaun)
* Hiasan (payet, manik, batu-batuan warna-warni, dll)
* Furing
5. Menjahit gaun sampai dengan selesai
6. Membuat hiasan pada gaun
Tips menghiasi gaun
Setelah gaun selesai di jahit untuk mempercantik maka tambahkan hiasan seperti payet, manik atau bahan sesuai selera, sebaiknya hiasan tersebut di letakkan di bagian leher / pinggang. Selain bahan tersebut dapat juga menggunakan brokat atau batu-batuan cantik jika warna gaun kalem maka gunakanlah warna hiasan yang mencolok, hal tersebut akan membuat gaun sederhana anda akan terlihat mewah.
Setelah gaun jadi dengan sempurna, maka hal terakhir yang dilakukan adalah menyetrika semua bagian gaun sampai terlihat rapi dan indah, dan gaun dapat digunakan.
Inilah beberapa tips yang dapat saya uraikan, semoga dapat memberikan manfaat bagi yang membacanya.

Model gaun simple tapi elegan

Pilih model gaun yang simple agar mudah membuat desain serta polanya.Serta desain yang tidak terlalu ribet agar mudah untuk di jahit.
gaun ini sangat cocok untuk wanita berumur 20-25 tahun dengan warna merah yang agak gelap pada bagian pinggang di beri hiasan bunga juga pada bagian bawah apabila memakai gaun ini seorang wanita akan terlihat sangat menawan dan anggun bahan yang di gunakan adalah perpaduan satin dan sutra gaun ini akan lebih kelihatan menawan apabila dalam pemakaianya ditambah dengan memakai selendang dengan warna yang senada dan kalau memakai gaun ini hindarin memakai accesoris dengan warna yang cerah karena akan terlihat tidak indah

Rabu, 05 Mei 2010

DESAIN BUSANA WANITA


Desain busana pada hakikatnya erat hubungannya dengan masalah mode, karena
desain busana pada dasarnya adalah mencipta mode atau mencipta model pakaian (Kamil,
1986:9). Mode itu sendiri cabang dari seni rupa. Karya seni rupa mempunyai suatu desain yaitu
suatu rupa yang dihasilkan karena susunan unsur-unsurnya. Unsur-unsur dalam suatu desain
dijelaskan oleh Chodiyah dan Mamdy adalah susunan garis, bentuk, warna dan tekstur (1982:8).
Menurut Graves (1951), unsur-unsur dalam desain dapat direduksi ke dalam beberapa faktor atau
dimensi, yaitu garis, arah, bentuk, ukuran, tekstur, nilai dan warna. Agar unsur-unsur desain
tersebut dapat disusun dengan menghasilkan efek tertentu, maka diperlukan prinsip-prinsip atau
azas-azas desain, sedangkan penyusunan atau pengorganisasian dari unsur-unsur desain tersebut
sering disebut juga komposisi (Suryahadi, 1989:19).
Ada beberapa prinsip desain yang dapat digunakan untuk menyusun unsur-unsur desain.
Prinsip-prinsip tersebut antara lain: 1) Kesatuan atau unity; 2) Pusat perhatian atau emphasis atau
center of interest; 3) Keseimbangan atau balance; 4) Proporsi; 5) Irama atau rhytm (Kamil,
1986: 60-66).
Tidaklah terlalu berlebihan apabila busana yang kita kenakan merupakan sarana untuk
menyampaikan misi atau pesan kepada orang lain, atau dengan kata lain busana digunakan
sebagai sarana komunikasi non verbal (Dharsono, 1992:1). Misi dan pesan tadi terpancar dari
kepribadian yang tersirat dari cara berbusana, oleh karena itu busana dapat membuat “image”
atau kesan pada waktu menampilkannya serta dapat mengundang reaksi bagi orang yang
melihatnya. Menjadi tugas bersama untuk memakai dan menggunakan kesan tadi sebagai sarana
penyampaian kepribadian, usia, jabatan atau sebagai apa keberadaannya di masyarakat dan lainlain.
Seperti halnya pendapat Hariani Mardjono yang mengatakan bahwa “Busana
memperlihatkan siapa dia itu”, maksudnya dengan busana-busana ini merupakan tolok ukur bagi
martabat, kedudukan dari seseorang dalam masyarakat (Mardjono, 1991:2).
Pemilihan rancangan kostum yang tepat dan sesuai dengan keadaan si pemakai akan
menambah nilai daya tarik sendiri, dan apabila memilih kostum yang dapat diterima oleh
masyarakat dan lingkungan sekitar, sebaiknya tidak menyimpang jauh dari nilai-nilai kepribadian
yang tercermin melalui estetika dan etika penampilan suatu tata krama dalam masyarakat. Hal ini
mengingat bahwa sekarang berada dalam lingkungan masyarakat yang beragam dan keadaan
yang penuh dengan perubahan-perubahan yang cepat sekali geraknya. Perubahan dalam dunia
mode itu sendiri disebabkan adanya dinamika yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat,
dengan pengaruh dinamika ini kita terdorong untuk mengikutinya. Namun untuk dapat lebih
bijaksana dalam menentukan pilihan, sebaiknya mengenal diri sendiri terlebih dahulu, kemudian
tahu apa yang diinginkan dan diperlukan. Menyadari bentuk tubuh sendiri adalah sangat penting,
sehingga bila ada kekurangannya dapat ditutupi (dikamuflage). Seseorang yang tampil menarik
berpenampilan menarik adalah salah satu kunci sukses seseorang dalam kehidupan masyarakat.
Penampilan yang menarik bukanlah monopoli wanita cantik, dan setiap wanita mempunyai sisi
yang menarik, tergantung pada wanita itu sendiri dalam pengembangan dirinya yang sebaikbaiknya,
seutuhnya. Pernyataan ini juga disepakati oleh Ghea Panggabean yang mengatakan up
to date itu harus, dan merupakan sebuah tuntutan dalam mode agar selalu trendi” (Daradjatun,
Nunun dan Wattimena, 2003:14).
Hal tersebut di atas tentu ditujukan untuk merancang kostum perseorangan atau individual.
Dalam kelompok atau grup bisa saja rancangan kostum tersebut digunakan secara tunggal,
manakala dikenakan oleh seorang penyanyi solis. Namun akan menjadi hal yang berbeda jika
rancangan tersebut ditujukan untuk grup vokal yang tidak menggunakan penyanyi solis.
Merancang kostumnya harus melihat dari berbagai sudut pandang dan banyak pertimbangan,
yaitu syair dan latar belakang lagu, kesempatan pakai (untuk pentas atau lomba), waktu
pemakaian (pagi, siang, sore atau malam hari), keserasian dengan back ground (jalannya
pernafasan) serta anggaran yang tersedia.
Berkaitan dengan berbagai hal yang sudah dikemukakan sebelumnya, maka yang menjadi
titik perhatian adalah bagaimana menampilkan sebuah rancangan kostum untuk grup vokal dan
memadukannya dengan pelengkap kostum serta keserasian yang menyeluruh dari rambut sampai
make-up. Untuk mencapainya perlulah menerapkan prinsip-prinsip desain dengan baik.